Senin, 10 Januari 2011

hormon

  1. Menjelaskan pengertian hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Jadi hormon adalah sinyal kimiawi yang disekresikan ke dalam cairan tubuh, paling sering ke dalam darah, dan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bersifat mengatur di dalam tubuh.
Hormon bisa mencapai semua bagian tubuh , tetapi jenis sel-sel tertentu saja, yaitu sel-sel target yang memiliki kemampuan untuk memberikan responsterhadap sinyal tersebut. Dengan demikian, hormon tertentu bersirkulasi dalam aliran darah akan menimbulkan respon spesifik-suatu perubahan dalam metabolisme,misalnya-dari sel-sel target terseleksi, sementara jenis-jenis sel lain akan mengabaikan hormon tersebut.
Hormon merupakan sistem endokrin yang bersama-sama dengan sistem saraf memadukan aktifitas organ-organ dan jaringan hewan multisel yang kompleks.

  1. Mekanisme kerja hormon
Semua hewan melakukan koordinasi melalui sinyal kimiawi. Hormon mengirimkan informasi melalui aliran darah ke sel-sel terget di seluruh tubuh, sementara jenis pembawa pesan kimiawi lainnya berfungsi dengan cara lain. Sebagai contoh, sinyal kimiawi yang disebut sebagai kontrol regulator lokal bekerja di antara sel-sel dalam skala lokal. Saat mereka telah berada di luar sel yang menghasilkannya, regulator lokal itu akan diambil oleh sel target, dirombak oleh enzim, atau tetap dipertahankan di tempat itu matriks ekstraseluler, semuanya dalam tempodetik atau mildetik. Akibatnya, sinyal-sinyal itu hanya dapat memepengaruhi target lokal saja. Sinyal kimiawi lain, yang disebut feromon, membawa pesan antara individu-individu yang berbeda dalam spesies yang sama, misalnya keterkaitan terhadap lawan jenis.




  1. Menjelaskan fungsi masing-masing hormon pada vertebrata
HORMON
SUMBER
FUNGSI
  1. Tiroksin
Kelenjar tiroid
Meningkatkan laju metabolisme basal
  1. Hormon paratiroid (PTH)
Kelenjar paratiroid
Mengatur metabolisme kalsium dan fosfor
  1. Kalsitonin
Sel parafolikel tiroid
Antagonis PTH
  1. Insulin
Sel beta pulau-pulau di pankreas
Meningkatkan pemanfaatan glukosa oleh otot dan sel-sel lain, menurunkan konsentrasi gula darah, meningkatkan penyimpanan glikogen dan metabolisme glukose
  1. Glukagon
Sel alfa pulau-pulau di pankreas
Merangsang konversi glikogen hati menjadi glukose darah
  1. Sekretin
Mukosa duodenum
Merangsang sekresi cairan pankreas
  1. Pankreozimin
Mukosa duodenum
Merangsang pelepasan empedu oleh kantong empedu dan pelepasan enzim oleh pankreas
  1. Epinefrin
Medula adrenal
Memperkuat kerja saraf simpatetik, merangsang pemecahanglikogen hati dan otot
  1. Noepinefrin
Medula adrenal
Konstriksi pembuluh darah
  1. Kortisol
Korteks adrenal
Merangsang konversi protein menjadi karbohidrat
  1. Aldosteron
Korteks adrenal
Mengatur metabolisme natrium dan kalium
  1. Dehidroepiandrosteron
Korteks adrenal
Androgen, merangsang perkembangan sifat kelamin jantan
  1. Hormon pertumbuhan
Pituitari anterior
Kontrol pertumbuhan tulang dan pertumbuhan umum tubuh, mempengaruhi metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat
  1. Tirotropin (THS)
Pituitari anterior
Merangsang pertumbihan tiroid dan produksi tiroksin
  1. Adrenokortikotropin (ACTH)
Pituitari anterior
Merangsang korteks adrenal untuk tumbuh dan memproduksi hormon korteks
  1. Hormon perangsang folikel (FSH)
Pituitari anterior
Merangsang pertumbuhan folikel Craaf dalam ovarium dan saluran semonifer dalam testis
  1. Hormon melutein (LH)
Pituitari anterior
Kontrol produksi dan pelepasan estrogen dan progesteron oleh ovarium dan dari testosteron oleh testis
  1. Prolaktin (LTH)
Pituitari anterior
Memepertahankan sekresi estrogen dan progesteron oleh ovarium, merangsang produksi susu dan kontrol naluri induk
  1. Oksitosin
Hipotalamus via pituitari posterior
Merangsang kontraksi otot uterus dan sekresi susu
  1. Vasopresin
Hipotalamus via pituitari posterior
Merangsang kontraksi otot lain, antidiuretik pada tubula gnjal
  1. Hormon perangsang melanosit (MSH)
Lobus anterior pituitari
Merangsang penyebaran pigmen dalam kromatofor
  1. Testosteron
Sel interstitial testes
Andrgen, merangsang perkembangan dan mempertahankan ciri-ciri jantan
  1. Estradiol
Sel yang melapisi folikel ovarium
Estrogen, merangsang perkembangan dan mempertahankan ciri-ciri kelmin betina
  1. Progesteron
Korpus luteum ovarium
Bekerja dengan estradiol mengatur daur estrus dan menstruasi
  1. Prostaglandin
Vesikel seminal dan sel lain
Merangsang kontraksi uterus
  1. Gonadotropin korionik
Plasenta
Bersama hormon lain mempertahankan kebuntingan
  1. Laktogen plasenta
Plasenta
Mempunyai dampak seperti prolaktin dan hormon pertumbuhan
  1. Relaksin
Ovarium dan plasenta
Mengendurkan ligamen pelvis
  1. Melatonin
Kelenjar pineal
Menghambat fungsi ovarium

  1. Menjelaskan hubungan hormon dan sistem reproduksi pada vertebrata
  2. Menjelaskan hubungan hormon dan sistem reproduksi pada invertebrata
  3. Menjelaskan kaitan hormon adrenal dengan cara tubuh mengatasi stress
  4. Menjelaskan kaitan hormon insulin dengan cara tubuh mempertahankan homeostatis glukosa
Gambar
  1. Menjelaskan kontrol hormonal homeostatis kalsium pada manusia
Keempat kelenjar paratiroid yang menempel pada permukaan tiroid, berfungsi dalam homeostatis ion kalsium. Keempat kelenjar itu mensekeresi hormon paratiroid (PTH), yang menaikkan kadar kalsium dalam darah, dan dengan demikian mempunyai pengaruh yang berlawanan dengan hormon kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar tirord. Hormon paratiroid meningkatkan Ca2+ darah dengan cara merangsang reabsorbsi Ca2+ di ginjal dan dengan cara penginduksian sel-sel tulang sejati khusus yang disebut osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan Ca2+ ke dalam darah. Kalsitonin mempunyai pengaruh yang berlawanan pada tulang sejati dan ginjal sehingga menurunkan Ca2+ dalam darah. Vitamin D, yang disintesis pada kulit dan diubah menjadi bentuk aktifnya pada banyak jaringan, sangat penting bagi fungsi PTH sehingga jiuga diperlukan untuk keseimbangan kalsium yang sempurna. Kekurangan PTH menyebabkan kadar klasium darah turun secara dramatis yang menyebabkan kontraksi berlebihan pada otot rangka.
Gambar kontrol hormonal homeostatis kalsium pada manusia :
kalsitonin
  1. Merangsang deposisi Ca2+ pada tulang sejati
  2. Mengurangi pengambilan Ca2+ dalam usus
  3. Mengurangi pengambilan Ca2+ dalam ginjal
PTH
Stimulus :
peningkatan kadar Ca2+ darah
Homeostatis :
Kadar kalsium darah

Kelenjar tiroid membebaskan kalsitonin
  1. Meningkatkan pengambilan Ca2+ pada ginjal
  2. Meningkatkan pengambilan Ca2+ dalam usus
  3. Merangsang pembebasan Ca2+ dalam ginjal
Kelenjar tiroid membebaskan kalsitonin
Stimulus :
penurunan kadar Ca2+ darah
tinggi
rendah














Keterangan :
Sistem umpan balik negatif yang melibatkan dua hormon yang antagonis, yaitu kalsitonin dan hormon paratiroid (PTH), mempertahankan konsentrasi kalsium dalam darah di dalam kisaran yang sangat sempit, yaitu sekitar 10mg/100mL. Peningkatan Ca2+ dalam darah menginduksi kelenjar tiroid untuk mensekresi kalsitonin, yang menurunkan konsentrasi Ca2+ dengan cara meningkatkan deposisi tulang sejati, sehingga mengurangi pengambilan Ca2+ dalam usus, dan menurunkan reabsorbsi dalam ginjal. Pengaruh tersebut dilawan oleh PTH, yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid ketika konsentrasi Ca2+ darah turun di bawah titik pasang. Kadar kalsium darah mulai meningkat ketika sel-sel target di ginjal, usus, dan tulang sejati merespons PTH. Kalsium darah akan naik hanya sejauh sebelum tiroid melawan dan menghambat dengan cara mensekresikan kalsitonin. Seperti mekanisme umpan balik klasik, kedua hormon tersebut akan menyeimbangkan pengaruh masing-masing, sehingga meminimalkan fluktuasi konsentrasi Ca2+ darah, ion yang sangat penting dalam menjaga fungsi normal semua sel tubuh. Vitamin D disintesis dalam bentuk inaktif oleh kulit yang terpapar ke cahaya matahari, dan memainkan peran penting dalam homeostatis kalsium. Vitamin D dibawa dalam darah dan diubah menjadi bentuk aktifnya pada banyak jaringan seperti hati dan ginjal. Bentuk aktif itu membuat PTH mampu meningkatkan pengambilan Ca2+ oleh usus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar